Hizbul Wathan Mu'allimin. Diberdayakan oleh Blogger.

Jumat, 28 Mei 2010

MENAKSIR SESUATU

MENAKSIR


Penaksiran adalah proses mengetahui sejumlah hal di alam melalui Panca indera,
anggota tubuh, dan bantuan alat yang minimal.

Untuk mempermudah penaksiran, sebaiknya kita mengetahui sebanyak mungkin segala sesuatu pada tubuh yang dapat dijadikan standar pengukuran, seperti :

Panjang rentang tangan.
Panjang jengkal jari.
Lebar langkah kaki.
Panjang telapak kaki.
Tinggi badan.
Kecepatan jalan.
Setengah lari.
Lari.
Berat badan.
dll.

Perlu juga mengetahui ukuran Benda-benda yang dibawa dalam perjalanan, seperti :

Ukuran syal.
Sabuk.
Tongkat.
Tas.
dll.

Dan benda-benda lain yang dapt dijadikan standar, seperti :

Jarak tiang listrik, jarak tanam pohon karet selain itu pengalaman dan pemikiran yang kreatif dan mau berpikir dua kali dari sudur pandang yang berbeda akan sangat membantu dan memudahkan untuk mendapat hasil yang akurat.

MENAKSIR LEBAR DENGAN MENGGUNAKAN TOPI


Mungkin sedikit aneh ya mengapa dengan topi kok biza menaksir lebar sungai ? nah inilah kelebihan ikut organisasi Hizbul Wathan , kita bisa banyak tw cara menggunakan alat yang serba sederhana .

selamat mencoba mungkin akan sedikit susah dan bingung tapi kalau di perhatikan dengan baik pazti biza.


Langkah-langkah :

Lihat ujung sungai yang ingin ditaksir dgn menggunakan ujung topi pet.

Beri tanda didalam pikiran kita itu titik A.

Setelah di perhatikan , perlahan-lahan kita menghadap kekanan.

Dan perhatikan lagi ujung Topi pet dan beri tanda dalam pikiran kita titik B.

Dan beri tanda dimana lokasi ujung Topi pet.

Dan mulailah berjalan dari posisi kita ke titik B.

Catatan:

Setiap 2 langkah biasa 1 meter.


MENAKSIR DALAM SUNGAI
Di daerah hulu di daerah penampang cenderung berbentuk dan bagian tengahnya lebih dalam dari bagian tengahnya, maka pengukuran sukar dilakukan.
Cara mengukur kedalamannya adalah :

Ambil galah yang cukup panjang.

Masukkan galah tersebut ke dalam sungai, usahakan galah tegak lurus terhadap permukaan sungai.

Usahakan pengukuran dilakukan pada bagian tengah sungai.

Lakukan pengukuran di beberapa tempat.


Menaksir Kecepatan Arus Sungai

Letakkan benda terapung di titik O (benda akan hanyut).

Setelah sekitar 15 menit (titik A), mulailah berjalan mengikuti benda tadi, sambil menghitung waktu hingga sampai di B (bertepatan dengan posisi benda X).

Ukur jarak AB.

Kecepatan arus sungai = jarak AB / waktu.

PENAKSIRAN WAKTU
Untuk menaksir waktu dapat digunakan Naismith’s Rule (aturan Naismith). Cara tersebut merupakan cara klasik dalam memperkirakan waktu tempuh. Menurut aturan ini, kecepatan rata-rata ornag berjalan di medan horizontal adalah adalah 5 km/jam dan setiap kenaikan 300 meter ditamabah 0,5 jam. Untuk kecepatan turun digunakan rumus : setiap penurunan 300 meter, waktu tempuhnya 5 km/jam ditambah 10 menit. Perhitungan ini berlaku untuk medan yang tidak bersemak, selain itu, waktu tempuh akan bervariasi bergantung pada hal-hal, seperti : keadaaN FISIK, BEBAN YANG DIBAWA, keadaan lintasan (berpasir, tanah keras, bersalju, dll.),kondisi cuaca.


PENAKSIRAN CUACA
Seorang pendaki gunung harus dapat membaca tanda-tanda cuaca, diantaranya:
• Merah pada waktu malam hari, penanda cuaca baik.
• Merah pada waktu pagi, penanda akan turun hujan.
• Kuning pucat pada waktu matahari terbenam, penanda akan turun hujan.
• Embun dan kabut pada pagi-pagi benar, penanda cuaca bagus.
• Kalau matahari terbit dari awan yang tinggi, penanda angin.
• Dari bentuk-bentuk awan (lihat bagian awan).\

Penaksir cuacu dari sikap binatang:
• Laba-laba membuat sarang siang hari berarti cerah.
• Kodok ribut berarti akan hujan.
• Kambing mengembik ribut, berarti cuaca akan buruk.

sebenernya masih banyak lagi dalam hal taksir menaksir.. lain kali ya,,, :)

0 komentar:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

 

Sekolah Tercinta

Anggota

Tentang Kita

Foto saya
Adalah Dewan Yang Dibentuk Untuk Mengakomodir Suara-Suara Anggota Hizbul Wathan Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta. Berdiri Bertepatan Pada tanggal 1 Juni 2003, Kepanduan Hizbul Wathan di Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta secara resmi dideklarasikan dan diresmikan oleh Kwartir Daerah Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan Kota Yogyakarta.