Setiap kali kita melakukan pendakian gunung atau kemping, satu yang selalu kita bawa adalah tenda. Tenda merupakan tempat yang terbaik untuk berlindung terhadap angin, hujan dan dingin. Disinilah kita beristirahat dengan sebaik-baiknya, setelah seharian penuh berjalan. Tidur di tenda yang nyaman akan mengembalikan tenaga, agar anda mampu melanjutkan pejalanan esok hari.
Dilihat dari konstruksinya, tenda dapat dibagi atas dua golongan, yaitu tenda bertiang dan tenda berangka. Tenda yang memakai tiang membuat ruangan didalamnya sempit, akan tetapi lebih sederhana dan ringan karena tak banyak memakai tongkat logam. Tenda yang menggunakan rangka, rumit pemasangannya dan menggunakan banyak tongkat logam. Konstruksi rangka memungkinkan sisi tenda kencang dan tak mudah bergoyang-goyang jika ditiup angin, sedangkan ruangan yang dibentuknya lebih luas ketimbang tenda yang memakai tiang.
Dilihat dari konstruksinya, tenda dapat dibagi atas dua golongan, yaitu tenda bertiang dan tenda berangka. Tenda yang memakai tiang membuat ruangan didalamnya sempit, akan tetapi lebih sederhana dan ringan karena tak banyak memakai tongkat logam. Tenda yang menggunakan rangka, rumit pemasangannya dan menggunakan banyak tongkat logam. Konstruksi rangka memungkinkan sisi tenda kencang dan tak mudah bergoyang-goyang jika ditiup angin, sedangkan ruangan yang dibentuknya lebih luas ketimbang tenda yang memakai tiang.
Dari bentuknya, tenda secara garis besar terbagi atas tipe prisma, tipe piramid dan tipe kubah. Memang masih ada tenda-tenda yang bentuknya tampak lain, tetapi bila dilihat dengan teliti sebenarnya bentuk itu merupakan variasi saja dari salah satu tipe tersebut, atau gabungan dari beberapa tipe. Demikianlah, ada tenda yang sesungguhnya mempunyai bentuk tipe prisma, tetapi dindingnya dibuat lebih tinggi, sehingga atapnya menyempit. Ada pula tenda tipe piramid yang dindingnya demikian luas, sehingga bentuknya menyerupai kubus yang diberi atap.
Tenda tipe prisma adalah jenis yang banyak dipakai. Untuk digunung, tenda tipe ini biasanya berkapasitas dua orang, kecil dan ringan dibawa. Tenda tipe piramid biasanya berkapasitas lebih banyak, empat atau enam orang sekaligus. Atapnya tinggi, memungkinkan orang didalamnya berdiri dan memudahkan anda berganti pakaian. Bentuknya yang ramping dan tinggi, menyebabkan angin kencang yang tak gampang merubuhkannya. Tenda jenis ini amat baik untuk gunung yang sering mengalami badai, karena penghuni tenda dapat betah menunggu didalam sampai badai itu reda.
Tenda tipe kubah dibentuk dari susunan tongkat-tongkat logam lentur dan dapat melengkung. Ruangan di dalamnya luas, karena sisi-sisinya melengkung keluar. Didaerah yang berbatu dan sukar menancapkan pasak tenda tipe ini praktis sekali dipakai, karena dapat didirikan tanpa perlu memasang pasak. Tenda ini juga gampang dipindah-pindahkan tanpa perlu membongkarnya terlebih dahulu.
Tenda tipe kubah, juga tenda-tenda lain yang rangkanya dari tongkat-tongkat yang dilengkungkan, mempunyai kelemahan tersendiri. Umumnya tongkat-tongkat itu gampang pecah pada bagian sambungannya. Kalau ini terjadi, fungsinya tidak dapat diganti dengan benda lain. Ini berbeda dengan tenda yang memakai tiang. Tenda tipe ini tiangnya mudah diganti dengan batang pohon atau bambu apabila patah. Tenda yang memakai tiang biasanya tipe prisma dan piramid.
Ketiga tipe tenda di atas mempunyai kelemahan dan keuntungan masing-masing. Mana yang akan dipilih, itu tergantung selera anda. Sebab yang penting, pilihlah tenda yang tepat untuk digunung sesuai dengan prinsip-prinsip di bawah ini.
Pertama, lihatlah apakah tenda tersebut tidak lembab di dalamnya. Ini terutama pada tenda yang kecil. Kalau tenda tersebut terbuat dari bahan yang seluruhnya kedap air, artinya tenda itu bukan hanya menahan air dari luar, tetapi juga menahan air di dalam untuk tidak keluar. Ini tidak baik buat orang didalamnya, sebab setiap kali anda bernafas maka udara yang keluar tertahan didalam tenda dan secara akumulatif menjadi titik-titik air. Tenda tersebut lama kelamaan basah dan lembab sehingga tak baik untuk kesehatan.
Berbagai usaha telah dilakukan oleh pabrik-pabrik pembuat tenda untuk menutupi kekurangan-kekurangan produksinya. Salah satu diantaranya ialah membuat ventilasi berupa jendela kecil yang bisa tertutup bila perlu. Cara ini ternyata kurang baik, karena air hujan masih kerap menerobos masuk lewat ventilasi tersebut.
Cara lain ialah dengan membuat tenda dari bahan yang “bernafas”, biasanya nilon. Untuk mencegah air hujan masuk ke dalamnya, maka tenda tersebut dilengkapi lembaran gantung (Fly sheet) keda air yang menutupinya serapat mungkin. Tenda dibawah lembaran gantung ada yang seluruhnya terbuat dari nilon, tetapi ada yang cuma bagian atapnya saja, sedangkan sisi-sisinya memakai bahan kedap air.
Lembaran gantung ternyata “menangkap” angin, sehingga gampang diterbangkan. Tenda yang baik karena itu dilengkapi dengan lembaran gantung yang memakai tiang-tiang tersendiri, sehingga merupakan atap semi permanen yang kedap air dan tak gampang diterbangkan.
Usahakanlah agar lembaran gantung yang sedang dipasang bisa merentang serendah mungkin, supaya tidak mudah “diangkat” angin. Tetapi jaga lembaran gantung tersebut agar tidak menempel di atap tenda, sebab titik-titik air yang biasanya menempel dibagian dalam lembaran gantung dapat menyebabkan atap tenda basah.
Jagalah tenda baik-baik agar tidak basah. Ketika hari sedang hujan, pertama-tama rentangkan lembaran gantung lebih dahulu (dipegangi ujung-ujungnya atau diikat diranting-ranting pohon), barulah kemudian membangun tenda dibawahnya. Tenda tetap kering dan anda yang telah lelah berjalan sehari penuh bisa beristirahat didalamnya dengan nyaman.
Lembaran gantung dapat pula dipakai sebagai pelindung ketika hujan turun, sementara anda sedang makan siang misalnya. Lembaran kedap air ini juga berguna untuk menyelimuti badan ketika badai hujan menyerang secara tiba-tiba. Dalam keadaan darurat, lembaran gantung dapat digunakan untuk menutupi penderita hypotermia (menurunnya suhu badan).
Hal kedua yang harus dlihat dari sebuah tenda adalah bagian alasnya (ground sheet). Bagian ini harus dilapisi lembaran alas yang tebal dan kedap air, biasanya terbuat dari bahan campuran kanvas dan karet. Lembaran alas selain menghangatkan alas untuk tidur, juga mempermudah usaha untuk mendirikan tenda tersebut.
Tenda yang baik harus memakai jaring tipis (bahan kelambu) di pintu masuknya. Gunanya untuk mencegah agar serangga-serangga kecil, terutama nyamuk, tidak dapat masuk kedalam tenda. Selain itu, mencegah ranting-ranting atau daun-daun yang di hembus angin masuk kedalamnya.
Untuk melengkapi tenda, ada baiknya disiapkan lembaran plastik yang lebar. Lembaran plastik ini dapat digunakan sebagai tambahan lembaran alas atau untuk perluasan lembaran gantung agar memperoleh semacam ruangan beranda didepan atau disamping tenda. Lembaran plastik ini dapat berfungsi lebih, yaitu untuk menutupi barang-barang atau menadah air hujan kalau diperlukan.
Jangan memasak didalam tenda, karena bahan untuk membuat tenda umumnya sangat peka terhadap api (gampang terbakar). Jangan merokok didalam tenda, sebab selain membahayakan bagi tenda juga membuat udara didalam sesak. Sediakanlah diri anda untk kedinginan diluar sambil merokok, daripada kedinginan waktu tidur karena tenda bolong atau habis terbakar.
Cara membongkar tenda tampaknya gampang, tetapi kenyataan banyak pendaki yang berbuat kesalahan, hingga sering tenda yang telah digulung kembali kelihatan berantakan dan lipatannya lebih besar. Ini mengakibatkan tenda sukar masuk kedalam kantungnya. Berikut ini adalah cara yang praktis untuk memasang dan mambongkar tenda, sehingga dapat dilakukan oleh satu orang saja.
Untuk memasang atau mendirikan tenda, pertama-tama gelarkan tenda tersebut dengan lembaran alas yang terbentang rapi. Mantapkan kedudukan lembaran alas dengan mematok pasak-pasak ditepi-tepiannya barulah kemudian memasang konstruksi tiang atau rangka. Selesai itu, lembaran gantung secara benar dibentangkan diatasnya.
Membongkar tenda prinsipnya tidak berbeda, sebab tahapan-tahapannya merupakan kebalikan dari saat memasangnya. Demikianlah, pertama-tama bongkar lembaran gantung dan lipat dengan rapi. Bagian dalam tenda kemudian dibersihkan, demikian pula bagian-bagian lain yang kotor. Bongkarlah konstrksi tiang atau rangkanya, lalu rapikan bagian atas tenda dengan melipatnya rata diatas lembaran alas. Secara bertahap pasak-pasak dicabut lembaran alas dilipat, sambil membersihkan lapisan bagian bawah tenda tersebut.
Memasang tenda ditengah tiupan angin yang kencang sekali bukan merupakan pekerjaan yang gampang. Pasanglah tenda tersebut sedemikian rupa, sehingga angin akan meniup tenda secara memanjang. Tancapkan terlebih dahulu pasak-pasak disisi depan lembaran alas yang berhadapan denan angin. Pastikanlah bahwa pasak-pasak tersebut sudah menahan lembaran alas secara mantap, sehingga tenda tak mungkin lagi terbang ke tempat lain. Mintalah seseorang untuk memegang sisi tenda diseberang, sehingga tenda tidak berkibar-kibar dan menyulitkan pemasangan pasak-pasak berikutnya.
Setelah yakin bahwa sisi depan lembaran alas sudah tertancap kuat ditanah, barulah memasang pasak-pasak lain disisi belakang tenda diseberangnya. Menyusul kemudian pemasangan pasak-pasak berikutnya disisi selanjutnya. Setelah lembaran alas terpasang erat ditanah, kini giliran memasang tiang atau rangka-rangkanya.
Memang ideal sekali mendirikan tenda dekat dengan sumber air dan terlindung dari angin. Tetapi sayang, digunung lokasi ideal tidak gampang dicari, karena sering air berada jauh dibawah jurang dan angin bertiup dimana-mana dengan kencang. Prinsip pokok sekarang adalah mencari tempat sedatar mungkin untuk mendirikan tenda usahakanlah untuk tidak mendirikan tenda dibawah pohon besar, karena ranting atau dahan yang lapuk mudah sekali jatuh dan membahayakan orang dibawahnya. Adapun air, tentu saja harus diperhitungkan dari semula, sehingga kalau perlu membawanya dari bawah.
Sumber : Mendaki Gunung, Norman Edwin
Dap-dap dari: http://www.sttnas.ac.id/gapadri/Artikel/11%20Juli%202004/TENDA.htm
0 komentar:
Posting Komentar